Rigatrik Ypk-pln's Family Gathering by Slidely Slideshow
Jumat, 25 April 2014
Senin, 21 April 2014
ultah TK RIGATRIK ke-44
Komplek perumahan PLN Warung Buncit adalah suatu komplek yang letaknya terpencil dari kota. Terdorong akan kebutuhan, telah diusahakan untuk mendirikan sebuah Taman Kanak-kanak. Sebagai langkah pertama, pada tanggal 2 Juli 1964 telah dimulai pelajaran Taman kanak-kanak dengan mengambil tempat di lapangan terbuka di depan kantor PLN Laboratorium Pusat, dengan bermodalkan 2 helai tikar untuk tempat duduk anak-anak dan di asuh oleh ibu-ibu anggota PERWANI (Persatuan Wanita Komplek PLN Duren Tiga).
Bertepatan dengan Ulang Tahun ke XIX Negara Indonesia dibulan Agustus, Taman kanak-kanak Perwani telah diresmikan secara simbolis. Pengguntingan pita dilakukan oleh ibu Srigati santoso, istri Presiden Direktur DPU PLN. Pada kesempatan tersebut pula, telah diadakan penyerahan secara simbolis sumbangan kursi-kursi dan meja anak sebagai hasil kerjasama antara PLN Proyek Pembangunan Laboratorium Pusat dengan EXPLOITASI XII.
Dengan diterimanya kursi-kursi dan meja anak serta hadirnya ibu guru yang berijasah SGTK, semenjak tanggl 10 Oktober 1964 kegiatan belajar mengajar dilakukan di rumah Ibu Lahallo. Atas bantuan Ny.Ir.Kustiwulan pada tanggal 26 Juli 1965 dari PT SAKADARMA, dibuatlah gedung Sekolah Taman Kanak-kanak yang amat sederhana sekali. Kegiatan inipun tidak bertahan lama, kemudian Seko;lah Taman Kanak-kanak Perwani di pindahkan di rumah kosong di Jalan Riamn Kanan No. 1. Dan inipun tidak bertahan lama, sehingga untuk kegiatan tersebut Sekolah Taman Kanak-kanak Perwani dipindahkan lagi ke rumah Ibu Lahallo di Jalan Jatiluhur No. 8.
Pada akhirnya pada tahun 1969 atas bantuan beberapa Unit PLN dan GATRIK yang diprakasai oleh Ibu Husni, istri Direktur Jenderal Departemen Listrik, maka didirikanlah gedung untuk Sekolah Taman Kanak-kanak Perwani dan kemudian pada tanggal 21 April 1970 gedung tersebut diresmikan dengan nama TK RIGATRIK (Rukun Ibu Gas dan Listrik) dengan alamat Jalan Sigura-gura Komplek PLN Duren Tiga Jakarta Selatan.
Pada tanggal 30 desember 1974 TK RIGATRIK memperoleh ijin dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan kantor wilayah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Raya. Semenjak diresmikannya TK RIGATRIK pada 21 April 1970 sampai saat ini TK RIGATRIK dikelola poleh Ibu-ibu PERWANI secara bergantian.
Pada Tahun 2000 TK RIGATRIK bergabung dengan Yayasan Pendidikan Kesejahteraan PLN. Dan semenjak itu TK Rigatrik berubah menjadi TK RIGATRIK YPK PLN dan sekarang sudah 44 tahun mengabdi di dunia pendidikan.
CHECK IN PICASA VIDEO
CHECK IN PICASA VIDEO
Ibu
jalan yang kau tempuh
lewati rintangan untuk aku ...anakmu
. . . ibuku sayang
masih terus berjalan
walau tapak kaki
penuh darah penuh nanah
seperti udara..
kasih yang engkau berikan
tak mampu ku membalas
. . . .... I B U ..... I B U ....
By Iwan fals
Minggu, 20 April 2014
3 S
Senyum, Sapa, dan Salam Modal Pembentukan Karakter.
MEMBANGUN
masa depan anak yang berkualitas dan berkarakter tidaklah semudah membalikkan
telapak tangan. Menanamkan nilai-nilai kebajikan, kesopanan, dan saling
menghormati harus dilakukan sejak dini. Usia 0-6 tahun merupakan masa emas
anak. Pada rentang usia itu anak diibaratkan sebagai sebuah spons, mereka akan
menyerap dan meniru apa yang dilihat, didengar, serta dirasakan dari lingkungan
sekitar.
Senyum,
sapa, dan salam menjadi hal sederhana yang perlu dibiasakan. Di balik itu,
terkandung nilai-nilai saling menghormati, saling menghargai, dan saling
mencintai antarsesama. Pembiasaan rutinitas sederhana yang memberikan teladan
kepada anak harus ditunjukkan. Budaya senyum, sapa, salam, dan ramah kita
laksanakan setiap hari, dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan ekstra, baik dari
para guru, orang tua, maupun masyarakat sekitar, guna menumbuhkembangkan
karakter anak. Sopan santun merupakan kewajiban yang harus ditanamkan sejak
dini.
Menjabat
dan mencium tangan guru ketika masuk dan seusai bersekolah masih menjadi
tradisi di banyak sekolah. Itu sebagai bukti kesopanan dan menghormati orang
tua. Pembiasaan bersalaman antarteman di sekolah juga dapat menumbuhkan rasa
kebersamaan dan menguatkan pertemanan mereka.
Sejak
beberapa tahun lalu pemerintah menggenjot pendidikan karakter. Salah satu
alasannya adalah karena mulai terkikisnya nilai-nilai moral di masyarakat,
termasuk di lingkungan pendidikan. Karena itu, kejujuran harus dibiasakan dari
lingkungan keluarga dan sekolah.
Usia
dini merupakan masa bagi anak-anak untuk bermain dan mulai mengenal lingkungan
sekitar. Karena itu, perlu didesain konsep belajar yang berbasis permainan,
sehingga anak merasa nyaman ketika menimba ilmu di sekolah. Selain itu,
dibutuhkan metode pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif, serta
menyenangkan.
Sabtu, 19 April 2014
Senin, 14 April 2014
Langganan:
Postingan (Atom)